Senin, 21 November 2016

Makanan

Gurami Bakar

CARA MEMBUAT

>BAHAN-BAHAN
  1. 1 ekor ikan gurami
  2. secukupnya Blue Band
  3. Bumbu Halus :
  4. 5 buah cabai merah
  5. 5 buah Cabai rawit (sesuai selera)
  6. 3 Butir kemiri
  7. 5 siung bawang merah
  8. 1 sdm terasi
  9. 3 sdm gula Jawa halus
  10. secukupnya garam
  11. 2 cm kunyit
  12. 2 cm lengkuas
>LANGKAH MEMBUAT
  1. Lumuri ikan gurami dengan bumbu yang sudah dihaluskan, tunggu kurang lebih 15 menit, sampai bumbu meresap
  2. Siapkan panggangan (sy menggunakan happy cool), oleskan panggangan dengan blue Band sebelum memanggang ikan.
  3. Panggang ikan dengan api kecil, jika ikan sudah setengah matang, lumuri lagi dengan sisa bumbu, tunggu hingga matang
  4. Sajikan dengan lalapan daun kemangi dan terong

Makanan

Iga Bakar






CARA MEMBUAT


>BAHAN-BAHAN
  • 1 kg iga sapi yang masih ada dagingnya
  • 2 liter air untuk merebus iga sapi
  • 2 batang serai memarkan
  • 3 sendok makan minyak untuk menumis
  • 3 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya dan sobek sobek
  • 5 butir cengkeh kita sangrai
  • 5 cm kayumanis, sangrai
  • 1 bungkus penyedap rasa, rasa sapi

Bumbu halus :
  • 8 butir bawang merah
  • 3 buah keluwak, ambil dagingnya dan rendam dengan 2 sendok makan air panas
  • 5 siung bawang putih
  • 5 cm kunyit sangrai
  • 1 sendok makan gula merah iris iris halus
  • 1/2 sendok makan merica putih butiran
  • 2 sendok teh garam
  • 1 sendok makan ketumbar sangrai
  • 8 butir kemiri sangrai

Bahan taburan :
  • 2 sendok makan bawang merah goreng
Bahan pelengkap :
  • sambal mangga
  • irisan jeruk nipis

>LANGKAH MEMBUAT
  1. Kita rebus iga sapi dalam air panas sebanyak 2 liter. Angkat dan sisihkan.
  2. Kita panaskan minyak dalam wajan, kemudian tumis bumbu halus, daun jeruk, serai, cengkeh dan kayumanis hingga harum.
  3. Masukkan bumbu penyedap rasa, aduk aduk rata dan tuang dalam air rebusan iga sapi yang mendidih.
  4. Lanjutkan dengan rebus iga dan bumbu hingga iga sapi empuk dan kaldu mulai menyusut.
  5. Angkat iga sapi yang telah empuk dan terus lanjutkan merebus kaldu hingga mengental, kemudian matikan apinya.
  6. Kita bakar iga sapi di atas bara api (arang) sambil diolesi dengan kaldu yang mengental hingga iga sapi harum.
  7. Angkat dan taruh dalam piring saji taburi dengan bawang merah goreng.
  8. Sajikan dengan kuah kaldu yang mengental dan bahan pelengkap sambal mangga dan irisan jeruk nipis.



 

Makanan

Opor Ayam



SEJARAH

Sampai saat ini, tidak ada satupun peneliti kuliner dan referensi yang bisa menjelaskan “opor ayam” itu berasal dari mana, sejak kapan ada di Indonesia, siapa penemunya, siapa peramu awalnya, mulai kapan menyebar hampir di seluruh wilayah Nusantara, tidak seorangpun yang tahu, hanya disebutkan “resep warisan leluhur”. Praduga inipun hanya berdasarkan imajinasi saya sendiri, didasari beberapa referensi baik ilmiah maupun fiksi ilmiah, sehingga tulisan ini lebih merupakan fiksi ilmiah daripada suatu hasil penelitian ilmiah yang sahih dan akurat.

Dari warnanya jelas terlihat kuning. Sebenarnya opor di Jawa terdiri dari 2 macam, opor putih dan opor kuning. Opor putih di sini lebih banyak diminati oleh kalangan emak-emak (sebutan), yaitu para wanita Tionghoa yang sudah membaur dengan kebiasaan setempat mengenakan baju kurung (bukan kebaya) dan sarung selayaknya penduduk setempat.

Penampilan unik ini hanya ada di Jawa. Inilah yang disebut emak-emak atau golongan Tionghoa babah. Sebutan Tionghoa babah adalah golongan yang sudah berasimilasi dan berbaur dengan penduduk lokal, sementara Tionghoa totok adalah golongan yang baru datang dari China dan belum berbaur.

Sementara opor kuning, biasa dimasak oleh penduduk asli dengan menambahkan kunyit, dengan alasan “luwih ayu” (lebih cantik), tidak pucat dan lebih menyehatkan badan karena kunyit sebagai penyeimbang santan. Seperti diketahui bahwa fungsi kunyit sangat baik untuk kesehatan tubuh. Makna warna kuning diasosiasikan dengan emas, yang berkonotasi kemakmuran dan kemakmuran.
Opor ayam sendiri biasanya dibuat menggunakan ayam kampug atau ayam negeri, yang pasti rasanya lebih menang ayam kampung.

CARA MEMBUAT


>BAHAN-BAHAN 
      
  • 1/2 kg ayam
  • 1 butir kelapa
  • 10 buah bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 5 butir kemiri
  • 1/2 sendok makan ketumbar
  • 1/4 sendok makan jintan
  • 1/4 sendok makan merica
  • 1 cm laos
  • 2 lembar daun salam
  • 1 batang sereh
  • 1/2 sendok makan gula merah
  • garam dan ketupat secukupnya
>LANGKAH MEMBUAT
  1. Bersihkan ayam lalu potong-potong, cicihkan.
  2. Parut kelapa, peras hingga menghasilkan santan kental dan santan cair, sisihkan.
  3. Haluskan semua bumbu kecuali sereh, daun salam dan laos.
  4. Masukkan santan cair dalam panci, tambahkan bumbu halus, aduk rata hingga mendidih.
  5. Masukkan daging ayam, tuangi dengan santan kental.
  6. Masak hingga daging ayam matang.
  7. Sajikan dengan ketupat.


Makanan


Gudeg


SEJARAH

Gudeg bagi sebagian orang asli Yogyakarta, yang lahir sebelum era kemerdekaan, seperti Mbah Pawiro Wiyono (75 tahun), petani buta huruf warga Desa Tlogoadi Kecamatan Mlati merupakan lauk pauk yang sudah dikenalnya sejak kecil. Nasi gudeg, demikian ia menyebut makanan tradisional masyarakat Yogyakarta yang terus eksis hingga sekarang. Mbah Pawiro menyebut gudeg sebagai makanan dari gori (nangka muda) yang rasanya manis tapi gurih, karena tambahan bumbu arehnya (santan kental) dan ampas minyak kelapa (klendo) yang lezat. Ditambah lauk pauk lainnya seperti tahu, sambal krecek dan daging ayam. Artinya, lelaki tua ini hanya mengenal gudeg basah. Kalau begitu, kapan orang Yogya mengenal gudeg kering yang relatif lebih awet dan tahan lama?
Gudeg, bukan berasal dari dalam lingkungan Kraton Yogyakarta. Namun merupakan makanan tradisional masyarakat. Gori atau nangka muda, adalah bahan baku utama gudeg yang lebih umum dikenal. Sebab di masa lalu, bahan baku ini sangat mudah diperoleh di kebun-kebun milik masyarakat Yogyakarta. “Walaupun ada pula bahan lainnya seperti manggar (pondoh kelapa), karena dulu batang pohon kelapa kerap dijadikan bahan bangunan dan jumlahnya banyak, tidak seperti sekarang. Selain itu ada pula gudeg dari rebung (anakan pohon bambu), tapi yang ini sekarang amat langka dibuat gudeg. Di jaman dulu orang Yogya hanya mengenal satu jenis gudeg, yakni gudeg basah. Gudeg kering dikenal setelahnya, sekitar 57-an tahun dari saat sekarang ini. Hal ini setelah orang-orang dari luar Yogya mulai membawanya sebagai oleh-oleh. Keuntungannya, gudeg pun tumbuh sebagai home industry makanan tradisional di Yogya.ketika kami membahas kemungkinan makanan ini merupakan bekal berperang bagi pasukan Sultan Agung saat menyerbu Batavia, ternyata juga tidak tepat dianggap demikian. Apalagi tak ditemukan adanya literatur yang menyebutkan hal ini. Seperti disebut di bagian awal, di masa lalu orang Yogya belum mengenal gudeg kering yang biasa ditaruh di besek atau kendil, serta awet dibawa ke luar kota. “Pada penyerbuan pertama ke Batavia di tahun 1726-1728, pasukan Sultan Agung kalah. Setelah dibahas bersama para penasihat dan panglima perangnya, kekalahan pasukannya karena banyak yang mati dan lelah akibat kelaparan. Kesimpulannya, pasukan mereka butuh beras untuk tetap kuat sampai ke Batavia, ketika menceritakan kembali penyerbuan itu, berdasarkan literatur yang dibacanya. Lalu akhirnya pada penyerbuan pasukan Sultan Agung yang kedua kalinya, dibuatlah daerah-daerah logistik di kawasan Pantura. Dari sinilah muncul wilayah yang disebut Batang, Brebes, Bumiayu dan lainnya, yang menjadi lumbung beras bagi pasukannya. “Soal lauk pauknya apa, ya apa yang dapat dimasak di daerah logistik tersebut. Tidak harus gudeg, apalagi belum ada gudeg kering. Selain itu berdasarkan informasi dari abdi dalem Kraton Yogyakarta yang sudah sepuh, menu gudeg tidak berasal dari dalam istana. Tidak seperti stup jagung, yang memang dari istana karena menjadi klangenan salah satu sultan,” lanjut Herman. Tentu saja penuturan ini bukanlah sebuah akhir dari suatu diskusi tentang sejarah gudeg. Sebab siapa tahu, ada yang dapat menjelaskan lebih baik lagi.

CARA MEMBUAT

>Bahan-bahan

  1. 500 gram nangka muda
  2. 5 siung bawang putih
  3. 7 siung bawang merah
  4. 7 lembar daun salam
  5. 1 batang serai
  6. 3 lembar pucuk daun jati
  7. 100 gram gula merah
  8. secukupnya garam
  9. 1 sdm gulpas
  10. 1 ruas laos
  11. 1 sdt ketumbar
  12. 5 butir kemiri
  13. 500 ml santan kental

>Langkah Membuat

  1. Potong nangka muda setelah itu cuci bersih, kemudian rebus dengan daun jati, sampai lunak. angkat tiriskan
  2. Haluskan bumbu (bawang putih, bawang merah, ketumbar, kemiri) sampai halus, kemudian tata daun salam, serai, laos di atas wajan.
  3. Taruh nangka muda yang sdh drebus td kedalam wajan, kemudian masukkan bumbu yg sdh dihaluskan td, gulpas, gula merah, secukupnya garam, kemudian santan.
  4. Tunggu sampai air santan menyusut dan angkat. gudeg siap dihidangkan.

Selasa, 15 November 2016

Nasi Goreng




SEJARAH

Nasi adalah sebuah bagian penting dari masakan tradisional Tionghoa, menurut catatan sejarah sudah mulai ada sejak 4000 SM. Nasi goreng kemudian tersebar ke Asia Tenggara dibawa oleh perantau-perantau Tionghoa yang menetap di sana dan menciptakan nasi goreng khas lokal yang didasarkan atas perbedaan bumbu-bumbu dan cara menggoreng. Nasi goreng sebenarnya muncul dari beberapa sifat dalam kebudayaan Tionghoa, yang tidak suka mencicipi makanan dingin dan juga membuang sisa makanan beberapa hari sebelumnya. Makanya, nasi yang dingin itu kemudian digoreng untuk dihidangkan kembali di meja makan.

CARA MEMBUAT

>bahan-bahan

  • 500 gr nasi putih yang dingin
  • 2 butir telur
  • 6 buah udang kecil yang sudah dikupas kulitnya
  • 1 potong cumi sedang yang sudah dibuang tinta, tulang, dan kulit arinya lalu potong bulat
  • 1 batang daun bawang yang dipotong bulat
  • 1 bungkus Royco Bumbu Komplit Nasi Goreng
  • 2 sdm minyak goreng
  • 1 sdt margarin

>langkah membuat

  • Panaskan minyak yang telah dicampur dengan margarin lalu masukkan udang dan cumi, masak hingga warnanya berubah lalu tambahkan telur dan daun bawang, masak hingga matang.
  • Setelah masakan sudah cukup matang, tambahkan nasi putih dan Royco bumbu nasi goreng, aduk hingga masakan tercampur dengan baik lalu angkat.
  • Setelah nasi goreng matang, Anda bisa menyajikannya di piring saji dan di tambah dengan bahan pelengkap lainnya sesuai selera seperti saus sambal, acar, kerupuk, bawang goreng, dan lainnya.